Warung Topaz Amurang, Tempat Nongkrong Orang Selatan
Tempatnya sederhana tetapi banyak dikunjungi orang. Bukan sekedar warung kopi biasa, tetapi pusat berkumpulnya pelopor, pendiri dan pengambil keputusan penting bagi perkembangan Minsel. Intinya, ini tempat berkumpulnya orang-orang dari selatan.Warung Topas Amurang. Nama yang tidak asing lagi di telinga. Setiap kita bicara Minsel atau Amurang, pasti yang terbersit di pemikiran adalah lokasi tempat ngopi dan nongkrong, sambil ditemani panganan khas biapong ba’ dan pia ba’. Memang benar, warung Topaz adalah satu diantara sekian banyak lokasi tujuan wisata saat kita berkunjung ke kabupaten Minahasa Selatan.
Berbeda dengan warung-warung kopi yang ada di Manado dan daerah lain di Sulut, warung Topaz punya ciri khas tersendiri, dimana teman menikmati kopi susu atau teh hangat itulah yang menjadi andalan lokasi tujuan wisata kuliner Minsel ini.
Ya benar, biapong ba’, biapong temo, pia ba’ dan pia temo, itulah teman setia secangkir kopi susu hangat yang anda nikmati saat berkunjung ke tempat ini.
Yang paling penting, semua panganan biapong dan kue pia ini dibuat sendiri langsung oleh tangan-tangan andal staf warung Topaz, sehingga menjaga kualitas rasa panganan tetap empuk dan lezat dan disajikan hangat tepat pada saat anda memesannya.
Lokasi icon wisata kuliner kota Amurang ini sangat strategis karena berada di tengah pusat pertokoan dan perbelanjaan warga kota Amurang.
Karena lokasinya yang strategis membuat warung ini selalu dipadati pengunjung sejak dibuka pukul 7 pagi dan ditutup pukul 6 sore.
Berdiri sejak tahun 80-an, warung Topaz ternyata bukan saja menjadi tempat sarapan pagi warga Amurang saja, tetapi telah menjadi tempat nongkrong paling digemari banyak politisi, pengusaha sampai PNS yang ada di kabupaten Minahasa Selatan dan tamu-tamu dari daerah lain.
Saking terkenalnya, bahkan banyak artis sering berkunjung ke warung ini. Sebut saja Marcelino Lefrand, Diana Nasution, Angel Karamoy, dan masih banyak lagi.
Karena menjadi tempat nongkrong dan ngopi para politisi, pengusaha dan PNS dari Minsel, maka warung ini kemudian diplesetkan kepanjangannya, yaitu Topas : “Tempat Orientasi Pengusaha, Politisi, dan PNS dari daerah Selatan”.
Sebut saja, Bupati, wakil Bupati Minsel, Gubernur Sulut, termasuk para anggota dewan sering ngobrol dan membahas isu-isu terhangat di warung ini. Tentu saja sambil menikmati secangkir kopi susu dan panganan bipaong hangat khas Topaz.
Karel Lakoy misalnya. Anggota DPRD Minsel ini adalah satu diantara pelanggan setia warung Topaz. Karel mengakui sejak dulu, dia senang kumpul bersama-sama dengan para politisi sambil sarapan di warung ini. “Biasanya habis olahraga pagi langsung mampir ke tempat ini,” ujar Karel.
Yang membuat Topas berkesan, menurut Karel karena di tempat inilah berkumpul para pelopor dan pendiri kabupaten Minahasa Selatan. “Disinilah ide lahir dan berkembangnya Minsel dibicarakan,” ujar Karel.
Karel mengaku kedepan dirinya bersama politisi serta para birokrat Minsel berencana menjadikan watung Topas sebagai icon wisata kuliner resmi milik kabupaten Minahasa Selatan. “Kami ingin setiap orang ingat Minsel atau datang ke Minsel, mereka juga ingat warung Topas,” ungkapnya.
Di Topaz juga kita bisa temui banyak panganan tradisional seperti bage, bangket, dan masih banyak lagi. “Disini juga ada kue-kue kering tradisional,” ujar Joice salah satu staf warung Topas.